Macam Alat Berat untuk Proyek Konstruksi dan Fungsinya

 Macam Alat Berat untuk Proyek Konstruksi dan Fungsinya


Di kota-kota besar, pemakaian alat-alat berat untuk kepentingan konstruksi udah layaknya makanan sehari-hari. Kalangan yang tidak memakai kebanyakan hanya para pemborong kecil gara-gara keterbatasan dana. Adapun macam – macam alat berat yang dimaksud mulai dari tower crane, concrete batching plant, hingga bulldozer. Selengkapnya ada di bawah ini.


1. Tower Crane


Penggunaan tower crane bagi konstruksi jembatan, apartemen, dan juga gedung bertingkat berupa wajib. Sebab, jika masih memakai cara-cara manual layaknya pemakaian katrol, tentu mampu lama selesainya. Fungsi utama tower crane sesungguhnya untuk mengangkat material atau bahan konstruksi ke ketinggian. Mau lantai berapa pun mampu memakai alat berat ini bar bending .


2. Concrete Batching Plant


Bangunan yang kukuh tentu perlu campuran kerikil, pasir, air, dan juga semen yang ulet. Kalau tidak, sewaktu terkena guncangan minor, mampu retak atau mengalami kerusakan. Oleh gara-gara itu, pemakaian concrete batching plant amat mutlak seandainya mengidamkan menyelesaikan proyek berskala besar. Beton-beton yang udah menjadi mampu digunakan untuk dinding/pilar.


3. Pneumatic Tire Roller


Pernah menemukan jalur beraspal yang belum lama jadi, tapi udah retak-retak? Bisa menjadi keretakan itu disebabkan oleh kurangnya pemadatan. Di sinilah peran pneumatic tire roller diperlukan. Alat berat ini mampu laksanakan penggilasan terhadap permukaan tanah ataupun lapisan hot mix. Tergantung jenis proyek konstruksi yang sedang dikerjakan.


4. Mobile Crane Alat Konstruksi

 

Fungsi mobile crane mirip-mirip bersama tower crane. Hanya saja, mobile crane hanya memindahkan material dari suatu daerah ke daerah lain. Bukan ke lantai atas layaknya yang dijalankan oleh tower crane. Alat berat ini punyai susunan body yang kukuh. Namun tidak mampu digunakan kala melalui medan berair.


5. Wheel Loader & Track Loader


Fungsi utama alat berat ini untuk memindahkan material didalam jarak dekat. Material berikut nantinya mampu diestafetkan ke alat berat lainnya agar sistem konstruksi mampu terus terjadi tanpa jeda. Manfaatnya jelas mampu membuat proyek menjadi cepat selesai. Alat pengangkut ini bentuknya mirip bersama dozer. Hanya saja berukuran lebih kecil.


6. Escavator


Alat berat ini berfaedah untuk menggali dan memindahkan muatan ke didalam truk. Meski mampu digunakan untuk memindahkan material, tapi hanya cocok untuk jarak dekat. Escavator termasuk mampu digunakan untuk memperlebar sungai. Caranya bersama mengeruk daerah tepi secukupnya. Biar nantinya mampu dipasang pondasi dari beton.


7. Bulldozer


Berbekal body yang kukuh, bulldozer mampu digunakan untuk menarik beban, menimbun, menggali, mendorong, hingga meratakan material. Sebelum mendirikan bangunan, tentu bagian tanah atau landasannya kudu diratakan, bukan? Nah, tugas itu mampu diselesaikan oleh bulldozer bersama amat baik.


8. Scrapper


Fungsi utama scrapper kebanyakan untuk mengeruk, menabur, dan juga mengangkut tanah. Berbeda bersama escavator, alat berat ini mampu menempuh jarak yang memadai jauh. Bahkan mampu bertahan hingga jarak 2000 m. Penggunaan scrapper tentu disesuaikan bersama jumlah alat berat yang ada, situasi jalan, jarak tempuh, hingga karakteristik materialnya.


9. Motor Grader


Motor grader kebanyakan digunakan untuk meratakan permukaan tanah. Dengan kecepatan sekitar 2.800 rpm, pemakaian motor grader menjadi gampang diadaptasikan bersama situasi di lapangan. Untuk beberapa kasus, motor grader kudu bergerak maju-mundur berkali-kali. Meski agak lama, tapi memadai efektif gara-gara dilengkapi bersama pisau besar dan tajam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelajari syarat dan persyaratan masuk polisi

Cara Menyewa Mobil Secara Efisien

Manfaatkan Voucher Alfamart Gratis untuk Belanja Lebih Hemat